Brainport merupakan alat bantu bagi para tuna netra dalam berjalan, menghindari sesuatu, dan bahkan dapat membantu tuna netra untuk dapat bermain bola dengan orang normal. Cara kerja Brainport ini sangatlah mengagumkan, yaitu dengan mengubah indra penglihatan dengan indra sentuhan yang terdapat di lidah. saat seorang melihat suatu benda, maka mata akan mengirimkan sinyal ke saraf optik yang meneruskannya ke korteks visual di otak yang kemudian menerjemahkan sinyal tersebut.
Peralatan Brainport ini terdiri atas kamera video mini yang di pasangkan pada sebuah kacamata dan peralatan sensor yang bentuknya miri permen lolipop yang ditempelkan diatas permukaan lidah. Secara signifikan, peralatan ini bekerja dengan mengubah gambar yang tertangkap kamera mini menjadi serangkaian sinyal listrik yang diterima oleh lidah pengguna. Perbedaan kekuatan dan pola getaran dapat diterjemahkan menjadi suatu gambar yang dapat membantu pengguna Brainport dalam mengenali objek disekitarnya.
Brainport juga telah diuji cobakan oleh Lundberg, seorang Kopral dari Inggris yang terkena serangan bom di Irak. "Anda bisa mengenali garis-garis dan bentuk-bentuk benda. Ini terlihat dalam bentuk hitam dan putih sehingga anda memiliki gambar dua dimensi di lidah anda." ungkap Lundberg.
0 komentar: on "Brainport"
Posting Komentar